Pembongkaran Lapak Pedagang Danau Dendam Tak Sudah Ditunda

Kota Bengkulu- Mitrapublik.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Dinas Pariwisata (Dispar) mengungkapkan pembongkaran lapak/auning pedagang di wisata danau dendam tak sudah ditunda karena beberapa alasan. Hal ini diungkapkan langsung Kadispar Amrullah, Kamis (12/5/2020).

“Iya ditunda, hal ini tertuang di surat Dispar nomor 556/114/D.Par/2022 perihal penundaan pembongkaran auning di danau dendam tak sudah dan disana ada beberapa poin penting alasan penundaan tersebut,” ujar Amrullah.

Berikut poin-poin penting perihal penundaan pembongkaran auning tersebut :

1. Berdasarkan hasil rapat di Dinas Pariwisata Propinsi Bengkulu yang dihadiri
oleh BKSDA Propinsi Bengkulu, Satpol PP Propinsi, Dinas Pariwisata Kota
Bengkulu, Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Bengkulu. Dari hasil rapat
tersebut diambil kesepakatan bahwa akan diadakannya pembinaan dan
pemindahan auning di depan warungnya masing-masing secara persuasif.

2. Hasil rapat dikelurahan Dusun Besar yang dihadiri Dinas Pariwisata Propinsi
Bengkulu, Camat Singaran Pati, BKSDA Propinsi Bengkulu, Babinsa dan Pelaku Usaha di kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah Belum adanya kesepakatan pemindahan auning dikarenakan adanya beberapa orang pelaku usaha menginginkan adanya tindaklanjut setelah pemindahan auning tersebut.

Sebagai contohnya pada tahun 2018 sudah pernah ada perjanjian BKSDA
Propinsi Bengkulu dengan pelaku usaha Danau Dendam Tak Sudah sesuai dengan berita acara terlampir, setelah dipindahkan tidak ada pengawasannya lebih lanjut sehingga memberi peluang kepada pedagang untuk membangun kembali tempat/ auning tersebut.

3. Menindaklanjuti hasil rapat tersebut maka kami berkesimpulan disamping
pendekatan secara persuasif kembali sembari mengambil langkah-langkah
membuat surat himbauan kepada pelaku usaha untuk memindahkan auning/tempat jualan yang berada di Bibir Air Danau Dendam Tak Sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. (**)

Wawali Dedy Jelaskan Alasan Pemkot Rotasi Lurah

Kota Bengkulu – Mitrapublik.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi menjelaskan alasan dirotasinya beberapa Lurah baru-baru ini. Tujuannya tak lain ialah untuk lebih mendekatkan para lurah dengan masyarakat sesuai dengan domisilinya tempat tinggalnya masing-masing.

Karena selama ini Dedy menilai ada beberapa lurah yang mengalami kesusahan atau terlambat mengakomodir keluhan masyarakat karena wilayah tempatnya menjadi lurah cukup jauh dari tempat tinggalnya.

Untuk saat ini, para lurah tersebut ditempatkan sesuai dengan domisili tempat tinggalnya atau lebih dekat. Terkait hal ini, Dedy menekankan kepada lurah untuk lebih maksimal lagi dalam melayani masyarakat.

“Iya biar lebih dekat dengan tempat tinggalnya dan yang terpenting ialah dekat dengan masyarakat. Karena dulu ada yang tinggal di kebun kenanga tapi tugasnya di bentiring, ada juga yang tinggal di bentiring jadi lurah di anggut atas. Jadi mereka cukup kesusahan karena tempat tinggal dan wilayah tanggung jawab cukup jauh. Tapi sekarang tidak lagi, jadi saya minta harus maksimal melayani masyarakat,” ujar Dedy, Senin (18/4/2022).

Dedy juga menegaskan, seluruh perangkat Pemkot ialah pelayanan, apalagi sosok lurah yang berinteraksi langsung dengan masyarakat.

“Tolong apa pun keluhan masyarakat tolong akomodir, tolong pemerintah hadir disana. Jangan sampai lurahnya tak tahu apa saja masalah masyarakat di wilayahnya, tetapi malah pak Wali lebih tahu masalah disana,” terang Dedy.(**)

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.